Webmaster SEO Tools

Free xml sitemap generator

Halaman

Budaya dan Tradisi Indramayu

Budaya dan Tradisi Indramayu

Indramayu memiliki potensi wisata yang lengkap, baik wisata Alam, wisata Ilmu Pengetahuan dan teknologi (IPTEK), wisata Agro dan Wisata Rohani.
Selain itu Indramayu kaya akan potensi seni dan budaya yang beragam serta trdisi lama yang masih hidup dan berkembang dimasyarakat seperti Upacara adat Ngarot dan Nadran.

Sintren



Sintren atau Lais merupakan salah satu kesenian rakyat yang masih tetap hidup dan berkembang dimasyarakat pesisir, terutama Pantai Utara. Selain nuansa magis, kurungan ayam, menjadi daya tarik dari kesenian Sintren. Juga alat musik yang khas berupa buyung, kendi dan bumbung atau batang bambu.



Tari topeng




Gerak tari yang khas, kostum yang berciri Topeng spesifik, membedakan tari Topeng Dermayon dibandingkan dengan daerah lain. Indramayu memiliki seorang maestro tari Topeng yaitu Ibu Rasinah (74 tahun) warga Desa Pekandangan yang sudah banyak tampil di mancanegara.

Tarling




Tarling merupakan seni musik dan lagu yang pada awalnya ditampilkan dalam bentuk nyanyian (kiser) yang diiringi oleh gitar dan suling saja.
Sejalan dengan perkembangan zaman, kesenian tarling mengalami perkembangan dan perubahan yang cepat. Saat ini tarling sudah dilengkapi dengan alat-alat musik yang modern. Kendatipun demikian Tarling klasik masih banyak diminati oleh wisatawan.

Genjring Akrobat




Salah satu jenis kesenian tradisional masyarakat Indramayu adalah merupakan pertunjukan berupa akrobat/atraksi dengan media tangga, sepeda beroda satu dan sebagainya.
Kesenian Genjring Akrobat dalam penyajiannya diiringi alat musik Genjring/Rebana dengan dilengkapi tari Rudat.


Wisata Kota




Monumen Kijang berdiri tegar dipersimpangan jalur jalan masuk ke kota Indramayu dari arah Cirebon, merupakan gambaran sejarah dari Kijang Emas yang menuntun dan menunjukan arah letak Pedukuhan di Muara Kali Cimanuk yang menjadi cikal bakal Kabupaten lndramayu.
Pusat kota atau dikenal Alun-alun, sekaligus sebagai pusat pemerintahan daerah merupakan centre point Kota Indramayu.
Pada sore hari terutama malam minggu kawasan ini menjadi ramai dikunjungi terutama oleh kawula muda. Pusat kota Indramayu dilintasi oleh sungai Cimanuk yang kini telah berubah menjadi taman kota.
Bekas sungai Cimanuk ini merupakan salah satu bukti sejarah pada awal masa pembangunan pedukuhan dimuara sungai Cimanuk oleh Raden Aria Wiralodra yang kini bernama Indramayu.
Indramayu merupakan Kota Pesisir dijalur Pantai utara yang merniliki posisi strategis yang sekaligus menjadi tempat transit, sehingga kota Indramayu menjadi persinggahan atau tempat tujuan wisata.
Untuk itu Kota lndramayu memiliki Hotel dan tempat peristirahatan yang cukup representatif untuk dikunjungi dan dinikmati yang dilengkapi pula dengan tempat hiburan yang berciri khas daerah Indramayu atau modern.


Cindera Mata



Batik Tulis Paoman



Batik yang berciri khas pesisir, memiliki corak yang berbeda dengan batik daerah lainnya. Perpaduan antara kepercayaan, adat istiadat, seni dan lingkungan kehidupan daerah pesisir, ditambah lagi adanya pengaruh dari luar, seperti Cina, Arab dan Timur Tengah, Hindu-Jawa serta Eropa ikut mempengaruhi terbentuknya motif dan karakter batik tulis pesisir.
Industri kerajinan batik tulis ini terdapat di Kelurahan Paoman, Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu dan Desa Terusan Kecamatan Sindang. Kualitas dari batik yang mem punyai ±200 motif ini telah mampu menembus pasaran internasional, terutama para kolektor batik dari mancanegara.




Kerajinan Bordir






Kerajinan bordir berkembang cukup pesat di Indramayu, terletak di Desa Sukawera, Kecamatan Widasari ±22 Km dari Kota Indramayu. Hasil produksinya mampu memenuhi permintaan pasar regional dan Nasional.
So, Indramayu merupakan daerah yang sangat menarik untuk dikunjungi bukan? Apalagi letaknya yang sangat strategis, disepanjang jalan pantura. Sembari anda menikmati perjalanan ke Jawa atau Jakarta, anda bisa mampir sejenak untuk menikmati kota Indramayu nan Asri.
READ MORE » Budaya dan Tradisi Indramayu

Nadran, Tradisi Daerah Pesisir Indramayu


Indramayu, Pelita
Kelansungan pencitraan budaya daerah tergantung pada upaya dari insan yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian budaya tersebut. Seperti halnya, tradisi Nadran yang kerap kali dilakukan oleh masyarakat pesisir Indramayu sebagai pencurahan ucap syukur kepada sang pencipta. Tradisi yang terjunjung tinggi oleh kaum nelayan ini digelar Jumat (1/8) siang.
Gelaran acara yang dimotori oleh KPL Mina Sumitra ini mengawali acara pembuka di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong.
Ono Surono, Ketua KPL Mina Sumitra, Agus (Manajer umum KPL Mina Sumitra), Ir Hakim (Kadis Perikanan dan Kelautan Kab. Indramayu), Sudiharto (perwakilan dari KPM), Eka Tarika (Kuwu Karangsong), dan beberapa tokoh masyarakat turut hadir menyemarakan acara pelestarian tradisi daerah ini.
Sebelum menginjak pada acara inti, yakni pemberangkatan rombongan untuk melarung Meron (miniatur perahu nelayan) di tengah laut. Ono menuturkan dalam sambutannya bahwa acara ini tergelar atas prakasa dari para nelayan, bakul (tengkulak), dan juragan yang saling bahu-membahu mengumpulkan sejumlah dana tak kurang dari Rp50 juta demi kelangsungan acara bertradisi daerah ini.
Penyelenggaraan Nadran merupakan limpahan wujud syukur kepada Tuhan atas curahan karunia yang telah dilimpahkan. Disamping itu, upaya pelestarian budaya daerah yang harus tetap dijaga dan dipelihara, serta ajang mengikat tali silahturahmi diantara para nelayan, bakul, dan juragan.
Diuraikan lebih jauh menyangkut silahturahmi, Ono menambahkan, demi terjalinnya rasa kebersamaan, khususnya bagi anggota KPL Mina Sumitra. Dia mengimbau agar para juragan segera mungkin menyerahkan data tentang jumlah ABK dan juru mudi untuk diajukan kepengurusan asuransi. Dan jagan kuatir terkait biayanya, semuanya telah dianggarkan KPL Mina Sumitra, alias gratis! ujarnya. Disusul sambutan dari perwakilan KPM, Sudiharto, berharap, setelah dilangsungkannya acara Nadran ini, para nelayan lebih tergugah dalam beraktivitas.
Setelah itu, acara pelepasan Meron dilakukan dengan ditandai kata komando dari Hakim (Kadiskanla). Secara serta merta ratusan orang yang hadir turut andil menyongsong Meron untuk dipindahkan ke kapal Tongkang. Selanjutnya, tongkang diberangkatkan menuju ke tengah samudra dengan diiringi oleh beberapa kapal lainnya.
Gulungan ombak tidak menyurutkan langkah dalam mengiring Meron ketengah samudra. Sesekali rombongan yang turut serta dalam acara Nadran tersebut terguyur deburan ombak. Ditandai dengan sedikit ketenangan ombak yang datang, pertanda posisi telah ditengah samudra, maka Meron dilepas dan dilarung.
Tidak sedikit nelayan yang langsung nyebur ke laut untuk memperebutkan sajian yang ada dalam Meron. Dan ini merupakan acara puncak dalam pelaksanan tradisi Nadran.
READ MORE » Nadran, Tradisi Daerah Pesisir Indramayu

Pemisahan Wilayah Cirebon Dan Sekitarnya

Cirebon, (Pakuan).- Pemisahan wilayah Cirebon dan sekitarnya menjadi provinsi baru merupakan agenda masyarakat Cirebon sejak 2002, bukan sekedar luapan emosional para petinggi Cirebon. Bahkan sejumlah akademisi sudah melakukan kajian-kajian tentang potensi wilayah Cirebon jika dipisahkan dari Provinsi Jabar. Demikian diungkapkan putra mahkota Keraton Kasepuhan PRA Arief Natadiningrat.“Rencana ini sudah bergulir sejak 2002 lalu.

Bahkan saat itu beberapa seluruh unsur DPRD yang berada di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) sudah menandatangani kesepakatan pemisahan dari Provinsi Jabar,” beber Arief. Namun kesepakatan itu belum ditandatangani Bupati/ Wali Kota yang berada di wilayah Ciayumajakuning. Arief menjelaskan, pemisahan wilayah Cirebon ini tidak ada hubungannya dengan kegagalan Bupati Indramayu Irianto MS Syafiuddin (Yance) menjadi calon wakil gubernur dari Partai Golkar.

Namun tak menutup kemungkinan hal itu jadi pemicu pemisahan Cirebon yang sudah digalang sejak lama. Ditegaskan Arief, saat ini masyarakat Cirebon tidak perlu statement yang membakar emosi untuk menyuarakan pemisahan ini. “Saat ini kita tidak bisa berkutat di statement dan hanya sekadar emosi saja. Namun yang perlu dilakukan adalah langkah-langkah konkret yang seharusnya segera ditindaklanjuti,” ujarnya. Arief menerangkan, sejak bergulirnya pemisahan wilayah Cirebon dari Jabar pada 2002 lalu, beberapa elemen masyarakat di Cirebon sudah melakukan serangkaian kajian melalui seminar dan diskusi terbuka.

“Jika dilihat dari SDM, SDA, dan kesiapan infrastruktur, wilayah Cirebon sudah layak memisahkan diri dari Jabar. Itu diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tukasnya. Seorang anggota DPR dari Partai Golkar dari daerah pemilihan wilayah Cirebon, Enggar Triasto Lukito, menganggap hingga 2009 mendatang pemekaran wilayah ini tidak mungkin direstui pemerintah pusat.”Kalau kita melihat kondisi realistis, hingga 2009 nanti pemekaran ini tidak akan mungkin terealisasi.

Namun, kalau itu merupakan aspirasi rakyat,tentu harus melalui proses kajian-kajian,” papar Enggar saat menghadiri silaturahmi kader Partai Golkar di Hotel Prima Cirebon akhir pekan lalu. Dijelaskannya, hingga 2009 nanti pemerintah akan terkonsentrasi pada masalah undang-undang politik, pemilihan kepala daerah, dan agenda lain.
READ MORE » Pemisahan Wilayah Cirebon Dan Sekitarnya

Malaysia Tidak Terima Batik Menjadi Budaya Indonesia

KUALA LUMPUR, Sept 17 (Bernama) - Malaysia akan mempelajari keputusan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Organisasi untuk mengakui batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Intangible kata Wakil Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin hari Kamis.

Pemerintah akan membuat studi untuk memastikan apakah keputusan tersebut akan memberikan pengaruh pada pembuatan batik tradisional di negeri ini.

"Saya tidak memiliki rincian lengkap (keputusan UNESCO) karena juga memiliki batik malaysia. Kita akan menganalisis arti sebenarnya keputusan dan apakah keputusan itu akan mempengaruhi produksi batik di sini," katanya kepada wartawan setelah menyaksikan penandatanganan dua perjanjian di sini.

Kedua perjanjian telah ditandatangani antara UEM Land Holdings Berhad dan Malaysia Biotech Corporation Sdn Bhd serta antara Holista-Colltech dan Universiti Sains Malaysia (USM) dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM).

Muhyiddin itu sebelumnya diminta untuk mengomentari UNESCO keputusan untuk September 8 daftar batik Indonesia di antara daftar warisan budaya tak berwujud, meski pengumuman resmi hanya diharapkan pada pertemuan Komite Antar Pemerintah Intangible Heritage, diselenggarakan dari 28 September-2 Oktober di Abu Dhabi , UAE.

Menyusul keputusan itu, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono telah menghimbau semua orang Indonesia untuk memakai batik on Oct 2, untuk menandai hari sebagai hari resmi batik.

Muhyiddin mengatakan tidak hanya malaysia, tapi negara-negara seperti India dan Singapura juga memiliki keahlian untuk memproduksi batik mereka sendiri.

"Batik tidak hanya diproduksi oleh Malaysia dan Indonesia, melainkan India dan Singapura juga memiliki batik. Perbedaannya hanya pada nama dan teknologi yang terlibat. Meskipun demikian, saya akan memeriksa keputusan UNESCO," katanya.

Ini namanya maling teriak maling ^^
READ MORE » Malaysia Tidak Terima Batik Menjadi Budaya Indonesia

Tanggal 2 Oktober Perlu Jadi Hari Batik Nasional

JAKARTA (bisnis.com): Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diharapkan menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional setelah UNESCO besok menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia tak benda.

Presiden sebelumnya menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk serentak memakai busana batik pada Jumat, 2 Oktober. "Ini merupakan langkah positif. Cuma, kenapa Pak SBY tidak langsung saja menetapkan setiap 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional," ujar desainer Musa Widiatmodjo.

Menurut Penasihat Asosiasi Pengusaha dan Perancang Mode Indonesia (APPMI) ini, kalau ditegaskan ada Hari Batik Nasional, maka akan membuat masyarakat makin yakin dan bangga dengan batik.

Perancang senior Josephine Werratie Komara yang akrab disapa Obin mengatakan bagi dia setiap hari adalah hari batik. "Everyday is batik," tukasnya.

Dia mengungkapkan batik itu dasarnya adalah kain. Jadi kain bisa dipakai setiap hari. Kalau ditetapkan jadi Hari Batik Nasional, nantinya seperti Hari Kartini. "Di mana setiap perempuan berkebaya dan bersanggul. Setelah itu tak ada apa-apa lagi," kata perempuan yang sudah malang melintang dengan batik sejak 1970-an ini.

Menurut Obin, yang terpenting adalah bagaimana batik diperkenalkan sejak dini kepada anak-anak. Caranya bisa dengan memasukkan batik sebagai pelajaran tambahan di TK, SD sampai tingkat perguruan tinggi. "Dengan begitu akan muncul 4M, yaitu seseorang akan memiliki batik, memahami batik, mendalami batik, dan memakai batik. Akhirnya masyarakat akan memakai dan mencintai batik."

Aktor dan presenter Jeremy Thomas mengaku mencitani batik sejak lima tahun lalu. Kemeja batik motif lawas yang diburunya dari Madura, Cirebon, Yogyakarta dan Solo dan dari pameran tersebut, dirancang dan dibuat oleh isterinya sendiri Ina Thomas, yang juga seorang desainer dan pengusaha butik.

Bagi Jeremy ada rasa bangga dan wibawa bila berbusana batik. "Kelihatannya pria yang memakai batik itu lebih bijaksana, dan terkesan dari orang baik-baik," ujarnya sembari tertawa.

Dia mengaku tidak sungkan memakai batik walau berada di luar negeri. "Malah ini menjadi suatu langkah promosi. Tanpa sadar kita sudah mempromosikan kebudayaan Indonesia. Saya malah mengusulkan kepada pemerintah untuk mengangkat Duta Batik, baik dari kalangan selebritas, pengusaha, atau pejabat, agar bisa jadi panutan dan mempromosikan batik di seluruh dunia."

Pengakuan dari lembaga PBB tersebut, kata Jeremy, merupakan suatu langkah positif yang perlu disambut dengan baik dan bangga oleh masyarakat Indonesia.
READ MORE » Tanggal 2 Oktober Perlu Jadi Hari Batik Nasional

Danger Indramayu Bakal Tenggelam Tidak Lama Lagi


INDRAMAYU, KOMPAS.com — Tanjung Indramayu telah tenggelam akibat abrasi yang tidak bisa dikendalikan, baik oleh masyarakat sekitar maupun Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

"Pengikisan pantai terus terjadi setiap tahunnya dari peta tahun 2004 masih terlihat ada Tanjung Indramayu. Di tanjung tersebut terdapat dua daratan yaitu Pancar Payung dan Pancar Belah, tetapi pada tahun 2009 sudah tidak tampak, semua berubah jadi lautan," kata Kepala Pelabuhan Indramayu, Sukiman, di Indramayu.

"Tanjung Indramayu memiliki panjang sekitar 3.600 meter dan lebar 1.800 meter telah berubah menjadi lautan, peristiwa tersebut sangat mengkhawatirkan daratan yang masih ada, kalau pihak terkait tidak berupaya mempertahankannya maka semua bibir pantai akan hilang," katanya.

"Untuk lima tahun ke depan bisa terjadi lebih parah, maka dari masyarakat serta pemerintah harus segera melakukan pencegahan lebih awal, supaya daratan yang ada bisa dipertahankan," katanya.

"Saat ini masyarakat di kawasan pantai utara Indramayu belum menyadari serta tidak pernah peduli terhadap pantai dan lingkungan di sekitarnya, maka dalam hitungan waktu yang singkat telah terjadi kerusakan pantai," katanya.

"Solusi untuk mengantisipasinya antara lain, menanam pohon bakau, mangrove, juga menghindari pengerukan bibir pantai yang sering terjadi di kawasan pantai Indramayu, dalam permasalahan ini masyarakat dan pemerintah harus bersama-sama untuk mempertahankan daratan tersebut," katanya.

"Dalam mempertahankan daratan masyarakat harus peduli terhadap lingkungan juga harus bisa memeliharanya, apabila hal tersebut tidak diperhatikan maka Indramayu akan tenggelam dalam waktu yang tidak lama lagi," katanya.

"Tanjung sangat diperlukan untuk sebuah pelabuhan karena fungsi dan manfaatnya sangat banyak seperti bisa menahan apabila terjadi angin dari timur, lahan bongkar muat kapal juga sebagai penahan gelombang," katanya.

"Selain Tanjung Indramayu, masih banyak daratan yang akan mengalami hal serupa seperti bibir pantai di daerah Sukra yaitu Sumur Adem di mana lahan tersebut dijadikan proyek pembangkit listrik tenaga uap," katanya.

"Yang paling jelas terlihat yaitu kawasan wisata bahari Tirtamaya yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Kota Indramayu, pada tahun 1997 masih ada daratan untuk sarana pengunjung, tapi untuk saat ini daratan tersebut berubah menjadi lautan," katanya.
Jadi Kita Harus Bekerja Sama Agar INDRAMAYU Tidak Tenggelam ^^
READ MORE » Danger Indramayu Bakal Tenggelam Tidak Lama Lagi

Rencana Pembentukan Provinsi Cirebon

CIREBON, KOMPAS.com - Demi suksesnya pembentukan Provinsi Cirebon diperlukan dana sekitar Rp 5,5 miliar, kata Koodinator Presedium Pembentukan Provinsi Cirebon (P3C) Nana Sudiana.

Ia mengatakan hal itu kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon dan P3C di Sumber, ibu kota Kabupaten Cirebon, Senin. "Selama ini anggaran yang kami keluarkan untuk memperjuangkan Provinsi Cirebon hanya dari dana swadaya. Namun, untuk melakukan kajian dan persiapan tentunya kemampuan kami sangat terbatas. Karena itu kami meminta bantuan kepada pemerintah kota/kabupaten di wilayah Cirebon untuk mendanai kelangsungan program yang kami usung," katanya.

Menurut dia, jika pemerintah daerah di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan atau disingkat Ciayumajakuning sudah sepakat dengan rencana pembentukan Provinsi Cirebon, diharapkan kebutuhan anggaran tersebut dapat dibantu oleh pemerintah terkait.

Menurut Nana, pihaknya sudah melakukan beberapa kajian dari berbagai aspek seperti, kesejahteraan, ekonomi, politik, sosial budaya, ekonomi, pertahanan, keamanan, sumber daya alam, sumber daya manusia, dan rentang waktu. Pada dasarnya, wilayah Ciayumajakuning sudah memenuhi sepuluh aspek tersebut.

"Kajian-kajian tersebut juga sudah pernah dilakukan oleh beberapa lembaga, di antaranya, Unpad (Universitas Padjadjaran), dan ITB (Institut Teknologi Bandung (ITB), dan hasil kajiannya memang wilayah Ciayumajakuning layak menjadi provinsi," katanya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Nur Riyaman Novianto, mengaku, pada dasarnya pemkab Cirebon mendukung dengan rencana pembentukan provinsi Cirebon.

Hanya saja, untuk merealisasikannya tentunya harus ada kesepakatan bersama yang dibentuk oleh kepala daerah serta DPRD-nya. "Terkait permintaan anggaran, eksekutif tidak memiliki wewenang untuk mencairkannya. Namun, hal ini tentunya harus ada persetujuan dari legislatif," katanya.

Ditambahkannya, pemerintah Kabupaten Cirebon sudah menyiapkan surat rekomendasi terkait pembentukan Provinsi Cirebon. Namun, diperlukan dukungan dan persetujuan daerah lain. Karena itu, ia berharap kepala daerah dan DPRD wilayah Ciayumajakuning segera membuat komitmen bersama.

Sementara itu anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Aziz Ridwan, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, saat ini pembahasan pembentukan Provinsi Cirebon sudah di bahas di Pansus I tentang pemekaran. Namun, rencana ini belum dibahas di Pansus II dan III tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

"Karenanya, saya sudah mengusulkan agar rencana pembentukan Provinsi Cirebon ini dibahas di pansus II dan III. Hingga, rencananya terkoordinasi dan sejalan," tambahnya.
Jadi Ga ya...??
READ MORE » Rencana Pembentukan Provinsi Cirebon