Webmaster SEO Tools

Free xml sitemap generator

Halaman

Malaysia Tidak Terima Batik Menjadi Budaya Indonesia

KUALA LUMPUR, Sept 17 (Bernama) - Malaysia akan mempelajari keputusan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Organisasi untuk mengakui batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Intangible kata Wakil Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin hari Kamis.

Pemerintah akan membuat studi untuk memastikan apakah keputusan tersebut akan memberikan pengaruh pada pembuatan batik tradisional di negeri ini.

"Saya tidak memiliki rincian lengkap (keputusan UNESCO) karena juga memiliki batik malaysia. Kita akan menganalisis arti sebenarnya keputusan dan apakah keputusan itu akan mempengaruhi produksi batik di sini," katanya kepada wartawan setelah menyaksikan penandatanganan dua perjanjian di sini.

Kedua perjanjian telah ditandatangani antara UEM Land Holdings Berhad dan Malaysia Biotech Corporation Sdn Bhd serta antara Holista-Colltech dan Universiti Sains Malaysia (USM) dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM).

Muhyiddin itu sebelumnya diminta untuk mengomentari UNESCO keputusan untuk September 8 daftar batik Indonesia di antara daftar warisan budaya tak berwujud, meski pengumuman resmi hanya diharapkan pada pertemuan Komite Antar Pemerintah Intangible Heritage, diselenggarakan dari 28 September-2 Oktober di Abu Dhabi , UAE.

Menyusul keputusan itu, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono telah menghimbau semua orang Indonesia untuk memakai batik on Oct 2, untuk menandai hari sebagai hari resmi batik.

Muhyiddin mengatakan tidak hanya malaysia, tapi negara-negara seperti India dan Singapura juga memiliki keahlian untuk memproduksi batik mereka sendiri.

"Batik tidak hanya diproduksi oleh Malaysia dan Indonesia, melainkan India dan Singapura juga memiliki batik. Perbedaannya hanya pada nama dan teknologi yang terlibat. Meskipun demikian, saya akan memeriksa keputusan UNESCO," katanya.

Ini namanya maling teriak maling ^^
READ MORE » Malaysia Tidak Terima Batik Menjadi Budaya Indonesia

Tanggal 2 Oktober Perlu Jadi Hari Batik Nasional

JAKARTA (bisnis.com): Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diharapkan menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional setelah UNESCO besok menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia tak benda.

Presiden sebelumnya menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk serentak memakai busana batik pada Jumat, 2 Oktober. "Ini merupakan langkah positif. Cuma, kenapa Pak SBY tidak langsung saja menetapkan setiap 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional," ujar desainer Musa Widiatmodjo.

Menurut Penasihat Asosiasi Pengusaha dan Perancang Mode Indonesia (APPMI) ini, kalau ditegaskan ada Hari Batik Nasional, maka akan membuat masyarakat makin yakin dan bangga dengan batik.

Perancang senior Josephine Werratie Komara yang akrab disapa Obin mengatakan bagi dia setiap hari adalah hari batik. "Everyday is batik," tukasnya.

Dia mengungkapkan batik itu dasarnya adalah kain. Jadi kain bisa dipakai setiap hari. Kalau ditetapkan jadi Hari Batik Nasional, nantinya seperti Hari Kartini. "Di mana setiap perempuan berkebaya dan bersanggul. Setelah itu tak ada apa-apa lagi," kata perempuan yang sudah malang melintang dengan batik sejak 1970-an ini.

Menurut Obin, yang terpenting adalah bagaimana batik diperkenalkan sejak dini kepada anak-anak. Caranya bisa dengan memasukkan batik sebagai pelajaran tambahan di TK, SD sampai tingkat perguruan tinggi. "Dengan begitu akan muncul 4M, yaitu seseorang akan memiliki batik, memahami batik, mendalami batik, dan memakai batik. Akhirnya masyarakat akan memakai dan mencintai batik."

Aktor dan presenter Jeremy Thomas mengaku mencitani batik sejak lima tahun lalu. Kemeja batik motif lawas yang diburunya dari Madura, Cirebon, Yogyakarta dan Solo dan dari pameran tersebut, dirancang dan dibuat oleh isterinya sendiri Ina Thomas, yang juga seorang desainer dan pengusaha butik.

Bagi Jeremy ada rasa bangga dan wibawa bila berbusana batik. "Kelihatannya pria yang memakai batik itu lebih bijaksana, dan terkesan dari orang baik-baik," ujarnya sembari tertawa.

Dia mengaku tidak sungkan memakai batik walau berada di luar negeri. "Malah ini menjadi suatu langkah promosi. Tanpa sadar kita sudah mempromosikan kebudayaan Indonesia. Saya malah mengusulkan kepada pemerintah untuk mengangkat Duta Batik, baik dari kalangan selebritas, pengusaha, atau pejabat, agar bisa jadi panutan dan mempromosikan batik di seluruh dunia."

Pengakuan dari lembaga PBB tersebut, kata Jeremy, merupakan suatu langkah positif yang perlu disambut dengan baik dan bangga oleh masyarakat Indonesia.
READ MORE » Tanggal 2 Oktober Perlu Jadi Hari Batik Nasional

Danger Indramayu Bakal Tenggelam Tidak Lama Lagi


INDRAMAYU, KOMPAS.com — Tanjung Indramayu telah tenggelam akibat abrasi yang tidak bisa dikendalikan, baik oleh masyarakat sekitar maupun Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

"Pengikisan pantai terus terjadi setiap tahunnya dari peta tahun 2004 masih terlihat ada Tanjung Indramayu. Di tanjung tersebut terdapat dua daratan yaitu Pancar Payung dan Pancar Belah, tetapi pada tahun 2009 sudah tidak tampak, semua berubah jadi lautan," kata Kepala Pelabuhan Indramayu, Sukiman, di Indramayu.

"Tanjung Indramayu memiliki panjang sekitar 3.600 meter dan lebar 1.800 meter telah berubah menjadi lautan, peristiwa tersebut sangat mengkhawatirkan daratan yang masih ada, kalau pihak terkait tidak berupaya mempertahankannya maka semua bibir pantai akan hilang," katanya.

"Untuk lima tahun ke depan bisa terjadi lebih parah, maka dari masyarakat serta pemerintah harus segera melakukan pencegahan lebih awal, supaya daratan yang ada bisa dipertahankan," katanya.

"Saat ini masyarakat di kawasan pantai utara Indramayu belum menyadari serta tidak pernah peduli terhadap pantai dan lingkungan di sekitarnya, maka dalam hitungan waktu yang singkat telah terjadi kerusakan pantai," katanya.

"Solusi untuk mengantisipasinya antara lain, menanam pohon bakau, mangrove, juga menghindari pengerukan bibir pantai yang sering terjadi di kawasan pantai Indramayu, dalam permasalahan ini masyarakat dan pemerintah harus bersama-sama untuk mempertahankan daratan tersebut," katanya.

"Dalam mempertahankan daratan masyarakat harus peduli terhadap lingkungan juga harus bisa memeliharanya, apabila hal tersebut tidak diperhatikan maka Indramayu akan tenggelam dalam waktu yang tidak lama lagi," katanya.

"Tanjung sangat diperlukan untuk sebuah pelabuhan karena fungsi dan manfaatnya sangat banyak seperti bisa menahan apabila terjadi angin dari timur, lahan bongkar muat kapal juga sebagai penahan gelombang," katanya.

"Selain Tanjung Indramayu, masih banyak daratan yang akan mengalami hal serupa seperti bibir pantai di daerah Sukra yaitu Sumur Adem di mana lahan tersebut dijadikan proyek pembangkit listrik tenaga uap," katanya.

"Yang paling jelas terlihat yaitu kawasan wisata bahari Tirtamaya yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Kota Indramayu, pada tahun 1997 masih ada daratan untuk sarana pengunjung, tapi untuk saat ini daratan tersebut berubah menjadi lautan," katanya.
Jadi Kita Harus Bekerja Sama Agar INDRAMAYU Tidak Tenggelam ^^
READ MORE » Danger Indramayu Bakal Tenggelam Tidak Lama Lagi

Rencana Pembentukan Provinsi Cirebon

CIREBON, KOMPAS.com - Demi suksesnya pembentukan Provinsi Cirebon diperlukan dana sekitar Rp 5,5 miliar, kata Koodinator Presedium Pembentukan Provinsi Cirebon (P3C) Nana Sudiana.

Ia mengatakan hal itu kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon dan P3C di Sumber, ibu kota Kabupaten Cirebon, Senin. "Selama ini anggaran yang kami keluarkan untuk memperjuangkan Provinsi Cirebon hanya dari dana swadaya. Namun, untuk melakukan kajian dan persiapan tentunya kemampuan kami sangat terbatas. Karena itu kami meminta bantuan kepada pemerintah kota/kabupaten di wilayah Cirebon untuk mendanai kelangsungan program yang kami usung," katanya.

Menurut dia, jika pemerintah daerah di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan atau disingkat Ciayumajakuning sudah sepakat dengan rencana pembentukan Provinsi Cirebon, diharapkan kebutuhan anggaran tersebut dapat dibantu oleh pemerintah terkait.

Menurut Nana, pihaknya sudah melakukan beberapa kajian dari berbagai aspek seperti, kesejahteraan, ekonomi, politik, sosial budaya, ekonomi, pertahanan, keamanan, sumber daya alam, sumber daya manusia, dan rentang waktu. Pada dasarnya, wilayah Ciayumajakuning sudah memenuhi sepuluh aspek tersebut.

"Kajian-kajian tersebut juga sudah pernah dilakukan oleh beberapa lembaga, di antaranya, Unpad (Universitas Padjadjaran), dan ITB (Institut Teknologi Bandung (ITB), dan hasil kajiannya memang wilayah Ciayumajakuning layak menjadi provinsi," katanya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Nur Riyaman Novianto, mengaku, pada dasarnya pemkab Cirebon mendukung dengan rencana pembentukan provinsi Cirebon.

Hanya saja, untuk merealisasikannya tentunya harus ada kesepakatan bersama yang dibentuk oleh kepala daerah serta DPRD-nya. "Terkait permintaan anggaran, eksekutif tidak memiliki wewenang untuk mencairkannya. Namun, hal ini tentunya harus ada persetujuan dari legislatif," katanya.

Ditambahkannya, pemerintah Kabupaten Cirebon sudah menyiapkan surat rekomendasi terkait pembentukan Provinsi Cirebon. Namun, diperlukan dukungan dan persetujuan daerah lain. Karena itu, ia berharap kepala daerah dan DPRD wilayah Ciayumajakuning segera membuat komitmen bersama.

Sementara itu anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Aziz Ridwan, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, saat ini pembahasan pembentukan Provinsi Cirebon sudah di bahas di Pansus I tentang pemekaran. Namun, rencana ini belum dibahas di Pansus II dan III tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

"Karenanya, saya sudah mengusulkan agar rencana pembentukan Provinsi Cirebon ini dibahas di pansus II dan III. Hingga, rencananya terkoordinasi dan sejalan," tambahnya.
Jadi Ga ya...??
READ MORE » Rencana Pembentukan Provinsi Cirebon